KONTRASEPSI (KELUARGA BERENCANA) KB


Keluarga Berencana
Pengertian
Suatu usaha untuk menjarangkan atau merencanakan jumlah dan jarak kehamilan dengan memakai alat kontrasepsi, untuk mewujudkan keluarga kecil, bahagia dan sejahtera.

Tujuan
1. Membentuk keluarga kecil sesuai dengan kekuatan sosial ekonomi suatu keluarga dengan cara pengaturan kelahiran anak, agar diperoleh keluarga yang bahagia dan sejahtera yang dapat memenuhi kebutuhan hidupnya.
2. Mewujudkan keluarga kecil bahagia sejahtera yang menjadi dasar bagi terwujudnya masyarakat yang sejahtera melalui pengendalian kelahiran dan pertumbuhan penduduk indonesia.



Manfaat

Manfaat bagi ibu :

a. Perbaikan kesehatan

b. Peningkatan kesehatan

c. Waktu yang cukup untuk mengasuh anak

d. Waktu yang cukup untuk istirahat

e. Menikmati waktu luang

f. Dapat melakukan kegiatan lain


Manfaat bagi anak :

a. Dapat tumbuh dengan wajar dan sehat

b. Memperoleh perhatian, pemeliiharaan dan makan yang cukup

c. Perencanaan kesempatan pendidikan lebih baik 


Manfaat bagi keluarga :
a. Meningkatkan kesejahteraan keluarga

b. Harmonisasi keluarga lebih terjaga



FUNGSI KB

1. Mencegah terjadinya ledakan penduduk dengan menekan laju pertumbuhan penduduk

2. Mengatur kehamilan dengan menunda perkawinan, menunda kehamilan anak pertama dan menjarangkan kehamilan setelah kelahiran anak pertama serta menghentikan kehamilan bila dirasakan anak telah cukup

3. Mengobati kemandulan atau infertilitasi bagi pasangan yangg telah menikah lebih dari satu tahun setelah menikah tetapi belum juga mempunyai keturunan, hal ini memungkinkan untuk tercapainya keluarga bahagia

4. Married conseling atau nasehat perkawinan bagi remaja atau pasangan yang akan menikah dengan harapan bahwa pasangan akan mempunyai pengetahuan dan pemahaman yang cukup tinggi dalam membentuk keluarga yang bahagia dan berkualitas

5. Tujuan akhir KB adalah tercapainya NKKBS (Norma Keluarga Kecil Bahagia dan Sejahtera)



KONTRASEPSI
A. Tanpa Alat

a. Kalender (pantang berkala)
Metode kalender atau pantang berkala adalah cara atau metode kontrasepsi sederhana yang dilakukan oleh pasangan suami istri dengan tidak melakukan sengama atau hubungan seksual pada masa subur/ovulasi

Tidak dapat digunakan pada kondisi :

1. Variasi siklus > 8 hari

2. Siklus < 25 hari

3. Siklus tidak teratur

4. Setelah melahirkan dan selama menyusui


b. Coitus interuptus (senggama terputus) 
Senggama terputus adalah metode keluarga berencana tradisional, dimana pria mengeluarkan penis dari vagina sebelum pria mencapai ejakulasi.

c. Metode Amenorhoe Laktasi (MAL)
Dengan menyusui,akan keluar hormon prolaktin yang menyebabkan anovulasi. Makin tinggi kadar prolaktin, makin besar kejadian anovulasi. Menyusui harus dilakukan secara penuh/full dan sering. Dengan menyusui penuh, efektifitas kontrasepsi alami akan bertahan 3-6 bulan.

d. Metode lendir servic (ovulasi billing)
Dengan cara mengenali masa subur dari siklus menstruasi dengan mengamati lendir serviks dan perubahan rasa pada vulva menjelang hari-hari ovulasi.

e. Suhu basal
Pengukuran suhu basal dilakukan pada pagi hari segera setelah bangun tidur dan sebelum melakukan aktivitas lainnya.
Pada masa subur naik 1-2 derajat celcius.



B. KB dengan Alat
1) Kondom

Merupakan alat kontrasepsi yang bekerja dengan mengumpulkan air mani (cairan sperma) agar tidak masuk ke saluran reproduksi wanita.

Keuntungan:

1. Tidak repot

2. Digunakan hanya saat diperlukan

3. Dapat mencegah penularan penyakit seksual 


2) Spermsida

Spermisida merupakan alat kontrasepsi sederhana yang mengandung zat kimia untuk membunuh sperma, dimasukkan ke dalam vagina sebelum melakukan hubungan seksual untuk mencegah kehamilan.

Bentuk spermisida bermacam-macam, antara lain : aerosol (busa), krim atau jeli, vaginal cantraceptive film/tissue

Hati-hati bagi pasien alergi


3) Pil KB

1. Pil gabungan atau kombinasi

Tiap pil mengandung dua hormon sintesis, yaitu hormon estrogen dan progesteron. Pil gabungan mengambil manfaat dari cara kerja kedua hormon yang mencegah kehamilan

2. Pil berturutan

Dalam bungkusan pil-pil ini, hanya estrogen yang disediakan selama 14-15 hari pertama dari siklus menstruasi. Diikuti oleh 5-6 hari pil gabungan antara estrogen dan progestin pada sisa siklusnya.

3. Pil khusus (pil mini)

Pil ini mengandung dosis kecil bahan progestin sintesis dan memiliki sifat pencegah kehamilan, terutama dengan mengubah mukosa dari leher rahim (merubah sekresi pada leher rahim) sehingga mempersulit pengangkutan sperma. Selain itu, juga mengubah lingkungan endometrium ( lapisan dalam rahim) sehingga menghambat perletakan telur yang telah dibuahi.

Tersedia ada 2 jenis yaitu:

1. Pil 28 hari

2. Pil 21 hari

Efek samping :

a. Perdarahan pervaginam / spotting

b. Tekanan darah meningkat

c. Perubahan berat badan

d. Kloasma

e. Tromboemboli

f. Air susu berkurang

g. Rambut rontok

h. Depresi

i. Pusing dan sakit kepala

Kontraindikasi pil KB

Kontrasepsi pil tidak boleh diberikan pada wanita yang menderita hepatitis, radang pembuluh darah, kanker payudara atau kanker kandungan, hipertensi, gangguan jantung, varises, perdarahan abnormal melalui vagina, kencing manis, pembesaran kelenjar gondok (struma), pendderita sesak nafas, eksim, dan migraine (sakit kepala yang berat pada sebelah kepala). 


4) Suntik KB

Jenis

1. Suntikan / bulan (3 ml/150 mg atau 1 ml/150 mg) contoh : cyclofem

2. Suntikan /2 bulan (200 mg) : Noristerat

3. Suntikan/3 bulan 25 mg Medroksi Progesteron Asetat dan 5 mg Estrogen Sipionat : Depo provera, Depogeston

Cara kerja

1. Menghalangi ovulasi (masa subur)

2. Mengubah lendir serviks (vagina) menjadi kental

3. Menghambat sperma dan menimbulkan perubahan pada rahim

4. Mencegah terjadinya pertemuan sel telur dan sperma

5. Mengubah kecepatan transportasi sel telur

Indikasi penggunaan KB suntik

a. Usia reproduksi

b. Telah memiliki anak, ataupun belum memiliki anak.

c. Ingin mendapatkan kontrasepsi dengan efektifitas yang tinggi

d. Menyusui ASI pasca persalinan >6 bulan

e. Pasca pesalinan dan tidak menyusui

f. Anemia

g. Nyeri haid hebat

h. Haid teratur

i. Riwayat haid ektopik

j. Sering lupa menggunakan pil kontrasepsi

Efek samping

a. Siklus haid kacau, jerawat

b. Pardarahan bercak (spotting), yang dapat berlangsung cukup lama, keputihan

c. Jarang terjadi perdarahan yang banyak

d. Sering menjadi penyebab bertambahnya berat badan

e. Bisa menyebabkan (tidak pada semua akseptor) terjadinya sakit kepala, nyeri

Kontraindikasi

1. Jantung

2. Hipertensi

3. Hepatitis

4. Kencingg manis

5. Kelainan darah



5) Implan

Jenis

1. Norplant terdiri dari 6 batang silastik lembut beronggga dengan panjang 3,4 cm dengan diameter 2,4 mm yang berisi dengan 36 mg levonorgestrel dan lama kerjanya 5 tahun.

2. Implanon terdiri dari 1 batang putih lentur dengan panjang kira-kira 40 mm, dan diameter 2 mm yang berisi dengan 68 mg 3 ketodesogestrel dan lama kerjanya 3 tahun

3. Jadena dan indoplant terdiri dari 2 batang yang berisi dengan 75 mg levonorgestrel dengan lama kerjanya 3 tahun

Indikasi

1. Perempuan yang telah memilih anak ataupun yang belum

2. Perempuan pada usia reproduksi (20-30 tahun)

3. Perempuan yang menghendaki kontrasepsi yang memiliki efektifitas tinggi dan menghendaki pencegahan kehamilan jangka panjang

4. Perempuan menyusui dan membutuhkan kontrasepsi

5. Perempuan pasca persalinan

6. Perempuan pasca keguguran

7. Perempuan yangg tidak menginginkan anak lagi, menolak sterilisasi

8. Perempuan yang tidak boleh menggunakan kontrasepsi hormonal yang mengandung estrogen

9. Perempuan yang sering lupa menggunakan pil

Kontraindikasi

a. Perempuan hamil atau diduga hamil

b. Perempuan dengan perdarahan pervaginaan yang belum jelas penyebabnya

c. Perempuan yang tidak dapat menerima perubahan pola haid yang terjadi

d. Perempuan dengan mioma uteru dan kanker payudara

e. Perempuan dengan benjolan/kanker payudara atau riwayat kanker payudara



6) Alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR/IUD) 

Jenis

a. Copper-T

IUD berbentuk T, terbuat dari bahan polyethelene dimana pada bagian vertikalnya diberi lilitan kawat tembaga halus. Lilitan kawat tembaga halus ini mempunyai efek antifertilisasi (anti pembuahan) yang cukup baik. IUD ini melepaskan lenovorgegestrel dengan konsentrasi yang rendah selama minimal 5 tahun.

b. Multi Load

IUD ini terbuat dari plastik (polyethelene) dengan dua tangan kiri dan kanan berbentuk sayap yang fleksibel

c. Lippes loop

IUD ini terbuat dari bahan pilyethelene, bentuknya seperti spiral atau huruf S bersambung. Untuk meudahkan kontrol, dipasang benang pada ekornya



Indikasi

a. Usia reproduktif. Keadaan nulipara

b. Mengingikan menggunakan kontrasepsi jangka panjang

c. Perempuan menyusui yang menginginkan menggunakan kontrasepsi

d. Setelah melahirkan dan tidak menyusui

e. Setelah mengalami abortus dan tidak terlihat adanya infeksi

f. Risiko rendah dari IMS

g. Tidak menghendaki metodde hormonal

h. Tidak menyukai mengingat-ingat minum pil setiap hari

i. Tidak menghendaki kehamilan setelah 1-5 hari senggama

j. Perokok

Kontra indikasi IUD

a. Belum pernah melahirkan

b. Adanya perkiraan hamil

c. Kelainan alat kandungan bagian dalam seperti: perdarahan yang tidak normal dari alat kemaluan, perdarahan dileher rahim, dan kanker rahim

d. Perdarahan vagina yang tidak diketahui

e. Sedang menderita infeksi alat genital (vaginitis, servisitis)

f. Tiga bulan terakhir sedang mengalami atau sering menderita PRP atau abortus septic

g. Kelainan bawaan uterus yang abnormal atau tumor jinak rahim yang dapat mempengaruhi kavum uteri

h. Penyakit trofoblas yang ganas

i. Diketahui menderita TBC pelvic

j. Kanker alat genital

k. Ukuran rongga rahim kurang dari 5 cm



7) Tubektomi dan vasektomi Metode kontrasepsi permanen yang hanya diperuntukkan bagi mereka yang memang tidak ingin atau boleh memiliki anak (karena alasan kesehatan). Disebut permanen karena metode kontrsepsi ini hampir tidak dapat dibatalkan (reversal) bila kemudian anda ingin punya anak

Komentar

Postingan populer dari blog ini

METODE PENDOKUMENTASIAN SOAPIER

KONSEP KEBIDANAN KOMPLEMENTER

GIZI PADA IBU NIFAS